Pengertian Menulis Menulis merupakan
sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis
untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil
dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau
tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil
yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.
Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis
ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses
kreatif yang berjenis nonilmiah.
Menulis dan mengarang
sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang
(baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal)
kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran.
Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut.
Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam-macam, bergantung pada
keinginan penulis penulis. Melalui tulisannya, penulis bisa
mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, pendapat, kehendak dan
pengalaman.
Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan
seseorang dalam mengemukakan gagasan-pikirannya kepada orang atau
pihak lain dengan dengan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki
tujuan dengan tulisannya antara lain mengajak, menginformasikan,
meyakinkan, atau menghibu pembaca.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya)
dengan pena (pensil, kapur, dsb), anak-anak sedang belajar,
melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat)
Menurut (Angelo, 1980:5), Menulis merupakan suatu bentuk berpikir,
tetapi justru berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu.
Salah satu
tugas terpenting sang penulis
adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan
dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting
di antara prinsip-prinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan,
susunan, dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar
berpikir dalam/dengan
cara tertentu.
Henry Guntur Tarigan (1986: 15), menjelaskan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai.
Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) menjabarkan bahwa Menulis
merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah.
Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam
kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah.
McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) mengungkapkan
pengertian menulis
sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu
subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara
menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan
mudah dan jelas.
Referensi: Buku “Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia” Karangan Daeng Nurjamal, S.Pd dan Warta Sumirat, M.Pd halaman 68.
Jenis-Jenis Karya Tulis Jenis-jenis karya tulis terbagi kedalam dua yakni karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah.
1.
Karya tulis ilmiah Karya tulis ilmiah adalah karangan
yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta
menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah mengusung
permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah
berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun
hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah.
Gagasan-gagasan itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan
yang terekam dalam tulisan ilmiah. Secara lebih singkat, karya tulis
ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang
benar.
2.
Karya tulis nonilmiah Karya nonilmiah adalah
karangan yang tidak mengikuti kriteria penyajian fakta dan tidak
mengikuti metodologi penulisan yang benar. Jika fakta yang disajikan
dalam karya tulis ilmiah merupakan fakta yang bersifat umum. Sedangkan
fakta yang disajikan dalam karya tulis nonilmiah ini adalah fakta yang
disajikan berupa fakta pribadi yang bersifat subjektif.